Pages

Selasa, 17 Januari 2012

SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW


Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat

Satu-satunya rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah dan keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yang mencakup semua sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau. Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang dibawanya.

Pada lembaran ini penulis mencoba memperkenalkan Nabi Muhammad saw secara singkat dari beberapa sisi, dengan harapan dapat bermanfaat danmembantu kita semua.

1. Nama dan Gelar Nabi Muhammad SawAntara lain seperti disebutkan di dalam HR Bukhari dan Muslim: Ahmad, Mahi, Hasyir, ‘Aqib, Muqaffi, Nabiyyuttaubah, Nabiyyurrahmah.

2. Nasab Nabi Muhammad SawDi dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.

Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim…
Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.

3. KelahirannyaNabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dalam keadaan yatim.

Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).

Kelahiran nabi Muhammad saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

4. Masa MenyusuiNabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.

Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.

5. Muhammad Saw di Mata Penduduk MakkahSejak kecil Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yang terpercaya).

6. Pernikahan Nabi Muhammad SawPada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.

7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad sawSelain Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.

Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.

Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.

8. Anak dan PutrinyaAnak dan putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.

Mereka semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Maria Al-Qibtiah.
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.

9. Muhammad Saw Menjadi Rasul AllahTurunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa.

"…Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" kata Waraqah.
"Apakah mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad saw.
‘Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).

10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah 
Nabi Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
11. Peperangan Nabi Muhammad SawYang mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:

- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).

- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dalam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).

Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.

Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.

12. Akhlak Nabi Muhammad Saw 
Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar contoh, penulis paparkan dua sisi dari akhlak beliau:

a. Kesabaran Nabi Muhammad SawTidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat kesabarannya luntur.

Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.

b. Kasih Sayang Nabi Muhammad SawKasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).

Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.

13. Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3) dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum saya, 4) saya diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

b. Keistimewaannya di hari kiamat 
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).

Keistimewaan lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat manusia)." (HR. Muslim).

14. Ibadah BeliauAisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang bersyukur?"

15. Nabi Muhammad Saw Wafat 
Beliau saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.

Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."

Senin, 16 Januari 2012

TATA CARA DAN SYARAT BERDISKUSI YANG BAIK


A. Pengertian Diskusi
      Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama.  Berikut beberapa pengetian diskusi:
1.     Diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang merupakan satu bentuk tukar pikiran atau pembicaraan   secara teratur dan terarah mengenai suatu masalah.
2.     Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah.
3.    Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya actual dan menyankut kepentingan  umumdan keputusan yang diambil secarah musyawarah.
 B.  Tujuan Diskusi
      1.   Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat.
      2.   Mengadakan kesepakatan
3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah
4.Belajar dari orang lain dari banyak hal
5.Menilai pendapat orang lain
6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya.

C.  Pihak-pihak yang yang terlibat dalam diskusi
      1.   Moderator                    :  pemimpin diskusi atu pengendali diskusi
      2.   Peserta (audience)       : satu kelompok atau dapat dibagi beberapa kelompok
      3.   Peninjau                      :  Penyelenggara atau pembina
      4.   Pengunjung                  :  pemerhati atau hanya sebagai penonton

F.  Syarat-Syarat Moderator  yang Baik
1.   Mengerti aturan diskusi
2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara
3.   Jujur, ramah dan tidak berat sebelah
4.   Dapat menghidupkan suasana diskusi
5.   Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif

G.  Syarat-Syarat Peserta diskusi  yang Baik
1.Memenuhi aturan main diskusi
2.Memahami dan menguasai materi diskusi 
3.Aktif mengembangkan buah pikiran
4.Menghargai pendapat orang lain 
5.Menghindari fifat emosional
6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit
7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran
8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka.
9.Aktif dari awal hingga selesai
10.   Tidak mengecewakan orang lain

H.  Tata Pelaksanaannya
      Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk mencari pemecahannya.  Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan sebaik-baiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit sehingga tidak ada beberapa masalah yang dibahas berulang-ulang atau  timpang tindih.  Seperti pada cara mengemukakan pendapat dalam diskusi berikut:
1.Menggunakan bahasa yang baik, logis dan masuk akal.
2.Harus langsung mengena pada pokok persolan.
3.Menghilangkan rasa emosional dan jangan memaksakan kehendak pendapanya harus diterima.
4.Materi pembicaraaan jangan menjatuhkan orang lain atau menjelekkan orang lain.
5.Dalam mengemukakan pendapat merupan solusi bukan menambah permasalahan.

      Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menyangga pendapat  yang baik:
1.Kurang sependapat
2.Kurang dapat diterima
3.Perlu ditinjau kembali
4.Belum sesui dengan pokok permasalahan
5.Kurang sesuai
6.Mungkin ada pendapat yang lain
  
   Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menerima pendapat  yang baik:
1.Pendapat anda sesuai dengan tujuan
2.Saya setuju
3.Pendapat anda sangat bagus
4.Pendapat anda obyektif
5.Pendapat anda merupakan solusi terbaik

I.  Bentuk-Bentuk Diskusi
     
Ditinjau dari tujuan dan cara pencapaiannya, diskusi dapat dibedakan melalui bentuk-bentuk diskusi sebagai berikut:
1.   Diskusi Kelompok;
      1)       problem solving (pemecahan masalah)
      2)       self-maintenance (diskusi mandiri)
      3)       sharing (berbagi pengalaman)
2.       Diskusi Umum;
1)       diskusi panel                     7)    muktamar                        
2)       seminar                             8)    kolokium             
3)       simposium                        9)    konferensi
4)       kongres                             10) temu wicara                                             
5)       sarasehan                          11) rapat       
6)       lokakarya
Keterangan;    
1.    Promblem solving ; diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memecahkan suatu masalah yang  diberikan oleh orang lain.
2.    Self maintenance   ; diskusi pemecahan masalah yang ditemukan sendiri. Topik  diskusi ditentukan sendiri.
3.    Sharing                     ; diskusi untuk memecahkan masalah pribadi (bersifat individual). Pada umumnya     sharing  merupakan suatu tukar pengalaman yang sering kali mengandung rahasia.        
4.    Panel                    ;  diskusi kelompok di hadapan orang banyak.
5.    Seminar                ;  pertemuan /persidangan untuk membahas suatu masalah yang dipimpin  seorang ahli
6.    Simposium           ;  pertemuan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu topik tertentu,  biasanya diikuti oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu.
7.    Kongres                   ;  rangkaian pertemuan para wakil organisasi untuk mendiskusikan dan   mengambil                              keputusan yang penting.
8.    Sarasehan                ;  pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli  mengenai   suatu  masalah  dalam bidang tertentu.
9.    Lokakarya             ;  pertemuan untuk antar ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah  yang berkaitan                                        dengan keahliannya (sanggar kerja;workshop)
10. Muktamar              ;  pertemuan dan perundingan masalah –masalah politik
11. Kolokium              ;  kegiatan belajar pada tingkat sarjana, yang dilakukan dalam Bentuk konferensi untuk  membahas proyek penelitian bertaraf  lanjutan.
12.  KonfeKonfrensi     ; rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat   Mengenai suatu masalah  yang dihadapi bersama
13. Temu wicara          ; pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan bidang tertentu Biasanya mengenai;                                             hambatan dan cara penanggulangnya
14. Rapat                   ; suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu kegiatan.
J..  Tugas-Tugas Pelaku Didskusi
      Dalam setiap pelaksanaan diskusi pelaku diskusi harus sudah mengetahui tugas tugas yang harus dilaksanaakan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud sebagai berikut:
      1.      Pemimpin/Ketua diskusi (moderator)
      1)   Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.
2)      Membuka diskusi
3)   Menjelaskan tujuan atau maksud diskusi
4)   Menyebutkan masalah-masalah yang akan didiskusikan serta menjelaskan tatacara berdiskusi.
5)  Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan dengan baik, hidup, efisien, dan  efektif.
6)   Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta ikut ambil bagian dalam diskusi.
7  )   Bersikap obyektif dalam mengambil setiap keputusan, sesuai dengan keputusan secara umum.
8)   Membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil diskusi
             9)  Menutup diskusi.
      2.  Peserta Diskusi
1)      mempersiapkan materi sebelum diskusi berlangsung.
2)      Ikut secara aktif dalam membahas masalah-masalah yang dibahas.
3)      Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi.
4)      Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
5)      Menjaga suasana yang nyaman dan segar
            6)   Membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
7)   Meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan keberatan dan mengajukan contoh serta bukti. Mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi.

K.. Memanfaatkan Persiapan  Didskusi
         Ada beberapa persiapan yang dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1.   Makna Diskusi; proses berlangsungnya suatu pembicaraan dua orang atau lebih yang membahas   suatu masalah. Atau suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah.
2.   Tujuanya untuk memahami suatu masalah, menemukan sebab, dan mencari jalan keluar serta pemecahannya.
3.   Pelaksanaannya bias dua orang atau orang banyak
4.   Dalam diskusi selalu diwarnai adanya Tanya jawab yang aktif dan hidup
5.   kelansungan diskusi yang baik ditangan peserta yang aktif dan moderator yang bijaksana
6.   Diskusi merupakan kegiatan kerja sama atau aktifitas yang harus dipatuhi semua anggota
7.   Adanya saling ketergantungan dari semua anggota dalam memecahkan masalah, maka satu diantaranya harus ditunjuk sebagai ketua
8.   Yang perlu disiapkan :tempat, undangan, pesta, nara sumber, dan organisasi diskusi  (misalnya ketua, panitia pengarah, staf pembantu ketua, peserta, panitia, pengarah, dan ketua pertemuan)
9.   Tugas ketua / pemimpin diskusi :
a.menjelaskan dan maksud diskusi
b.      menjamin kelangsungan diskusi secara teratur dan tertib
c.   memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta diskusi ikut ambil bagian dalam diskusi
d.      menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan untuk digunakan bembuat kesimpulan diskusi
e.membuat laporan diskusi
      10. Tugas dan sikap peserta diskusi yang baik :
a.menunjukkan solidaritas dan partisipasi
b.      menjaga suasana yang nyaman dan segar
c.   membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
d.      meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan  keberatan dan mengajukan contoh serta bukti
e.mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi
L. Mengungkapkan pikiran dalam diskusi      
      Mengungkapkan pikira, pendap[at, gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam suatu forum diskusi, harus memperhatikan hal-kal sebagai berikut:
1.    Mnggunakan bahasa yang baik dan benar serta berbicara melalui moderator
2.    Tidak berbelit-belit tetapi langsung pada pokok permasalahannya
3.    Brsikap sopan, biasa dan tidak dibuat-buat
4.    Jelas dalam memberikan tanggapan, gagasan, pendapat dan perasaan
5.    Jujur tidak memihak dalam memberikan alasan harus masuk akal bila perlu menggunakan bukti.
6.    Menyampaikanya secara logis dan sistematis, mudah diterima, dan tidak emosional dalam menyampaikan pendapat.
7.    Tidak mencemooh, mengejek, merendahkan, menghina, menyinggung perasaan orang lain serta menghindarkan diri dari sifat renda diri, tinggi hati, merendahkan orang lain, apriori, dan prasangka buruk terhadap peserta diskusi.
8.    Memberikan tanggapan berupa solusi terhadap materi bukan membicarakan masalah atau kekurangan orang tegas menolak dan menerima pendapat orang lain dan memenuhi etika pelaksanaan diskusi.
J. Menulis laporan hasil diskusi
      Menulis hasil diskusi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Laporan berisi fakta bukan opini.
2.    Berisi rangkuman atau ringkasan tentang jalannya diskusi
3.    Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pembaca, peserta, dan pemimpin diskusi sampai pada kesimpulan atau hasil diskusi.
4.    Obyektif menggunakan bahasa baku,benar singkat tetapi ditulis secara menyeluruh.
5.    Melaporkan prosesi diskusi secara lengkap yang meliputi:
a.    Pembukaan oleh pemimpin
b.   Penguraian makalah oleh pembaca
c.    Proses bertanggapan dan berdiskusi
d.   Pemeriksaan kerja kelompok
e.    Penyimpanan hasil tim diskusi
f.     Penyampaian hasil diskusi
      Agar pelaksanaan diskusi atau seminar berjalan dengan baik, maka hendaknya peserta diskusi maupun dari penonton diskusi dilibatkan dalam penulisan hasil seminar. Untuk itu seorang penyaji harus mempersiapkan format hasil laporan sehingga baik peserta diskusi maupun penonton dapan berperan secara aktif mengikuti jalannya diskusi/seminar.
K.    Langkah-Langkah Diskusi        
1.    Mempersiapkan diskusi : tema, sumber materi yang diperlukan, peserta, moderator, ketua, tempat  yang  memadai untuk peserta dan penonton,
2.    Melaksanakan diskusi dengan membahas permasalahan yang dihadap.
3.    Membicarakan penyebab terjadinya masalah
4.    Membicarakan kemungkinan-keungkinan pemecahannya
5.    Mempertimbangkan baik buruknya setiap pemecahan yang akan diputuskan
6.    Memilih pemecahan yan terbaik dari yang baik dan menguntungkan.
7.    Memutuskan dengan hasil yang telah disepakati
8.    Menutup diskusi dengan baik tanpa meninggalkan kesan yang melukai perasaan seluruh yang hadir.
L. Unsur-Unsur  yang Menentukan Keberhasilan  Diskusi     
1.      Unsur Manusia
a.       Pemimpin atau Moderator, yang mengatur dan mengendalikan jalannya diskusi
b.       Pemrasaran atau penyaji, bertugas menyampaikan pembahasan utama dengan sistematis,mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, bersikap terbuka dan objektif dalam meninjau permasalahan.
c.       Sekretaris atau notulen, yang mencatat jalannya diskusi  
d.       Peserta diskusi, yang berperan aktif  mengikuti jalannya diskusi dan menciptakan suasana kondusif serta  menghargai orang lain.
2.       Unsur Materi ( Tema atau topik yang dibahas)
3.       Unsur Fasilitas ( tempat  atau semua peralatan yang diperlukan )

Menyusun Rangkuman Diskusi

Rangkuman ini biasanya ditulis oleh seseorang yang bertugas sebagai sekretaris. Secara lengkap tugas sekretaris adalah sebagai berikut.
1. Mencatat nama peserta dan pernyataan yang disampaikan. Pernyataan bisa berupa gagasan, pendapat, pertanyaan, tanggapan, dan usulan. Penulisannya tidak perlu terlalu lengkap, cukup yang pokok-pokok saja.
2. Mencatat hal-hal khusus yang timbul dalam diskusi. Misalnya ada masalah baru yang muncul dalam jalannya diskusi yang justru mendapat perhatian besar dari peserta.
3. Membuat kesimpulan sementara hasil diskusi.
4. Membuat laporan lengkap hasil diskusi.

Unsur-unsur laporan diskusi pada umumnya terdiri dari:

a. latar belakang penyelenggaraan diskusi;
b. tema diskusi;
c. tujuan diskusi;
d. waktu dan tempat diskusi;
e. daftar dan keterangan tentang panelis,
5. peserta/partisipan, susunan acara (pengantar diskusi, tanya jawab, penyimpulan, penutup), dan rangkuman;
6. kesimpulan.
Setelah merangkum informasi dari kegiatan mendengarkan diskusi, pada pelajaran ini Anda akan belajar menyusun rangkuman diskusi. Unsur-unsur laporan diskusi terdiri dari latar belakang, tema, tujuan, waktu, dan kesimpulan. Dengan mempelajarinya, Anda diharapkan dapat menentukan pokok-pokok pembicaraan pada saat berdiskusi.

Bacalah lagi teks diskusi "Lomba Kebersihan Antar Kelas" dan perhatikanlah hasil laporan diskusi berikut.

Contoh menyusun kerangka laporan hasil Seminar:

Laporan Hasil Seminar

1.    Judul/Tema                   :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

2.    Latar belakang              :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

3.    Tujuan Seminar             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                         
4.    Jumlah Peserta             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
5.    Waktu dan tempat   :
a. Hari, tanggal          : ………………………………………………………………………..
b.        Pukul                    :    ………………………………………………………………………..
c.    Tempat:                  :    ………………………………………………………………………..

6.    Isi seminar:
a. Pembukaan               :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
b. Ringkasan isi            :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                     
c. Kesimpulan   isi        :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                        
d. Tanya jawab              :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..



e.    Hasil diskusi           :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

f.    Saran-saran            :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

h.    penutup                  :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

                                   
                                                                                                            Surabaya, ……….200…
         Ketua/ Moderator                                                                                                 Notulis




         ……………………                                                                         …………………………

Mengajukan Pertanyaan dan Tanggapan dalam Diskusi

Pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar mengajukan pertanyaanpertanyaan atau tanggapan dalam diskusi. Esensi berdiskusi adalah partisipan lebih dari seorang, menggunakan bahasa lisan, dilakukan melalui tanya jawab. Dengan mempelajarinya, Anda diharapkan dapat merangkum isi diskusi dan diharapkan Anda berani bertanya pada saat berdiskusi.

Diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. Pada dasarnya diskusi adalah bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah dalam sebuah kelompok. Kegiatan berdiskusi dapat dijadikan wahana untuk melatih kita berbicara secara logis dan sistematis. Esensi berdiskusi adalah:
a. partisipan lebih dari satu orang;
b. dilaksanakan dengan bertatap muka;
c. menggunakan bahasa lisan;
d. tujuannya untuk mendapatkan kesepakatan bersama;
e. dan dilakukan melalui tukar-menukar informasi dan tanya
jawab.
Kegiatan diskusi selalu diwarnai tanya jawab antarpeserta. Hal ini memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk menyampaikan pendapat, menambahkan bukti atau alasan, menolak suatu gagasan, memberi tanggapan dan saran, serta partisipasi aktif lainnya. Seorang peserta diskusi harus mampu menyimak dengan baik agar dapat menanggapi, memberi pendapat, atau mengajukan pertanyaan sesuai dengan arah pembicaraan. Sebagai peserta diskusi kita dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan (berupa kalimat persetujuan atau penolakan terhadap pendapat peserta lain). Ada hal yang harus diperhatikan ketika kita mengajukan pertanyaan/ tanggapan dalam berdiskusi yaitu hendaknya kita mengajukan pertanyaan/tanggapan dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit, ajukan pertanyaan/ tanggapan dengan bahasa yang sopan. Mengajukan tanggapan disertai dengan alasan yang logis, dan pertanyaan diajukan dengan maksud mengetahui apa yang belum kita ketahui bukan untuk menguji kemampuan peserta diskusi lain. Sebagai contoh Anda dapat memerhatikan jalannya diskusi berdasarkan masalah berikut. Bacakanlah teks diskusi berikut oleh tiga orang teman Anda. Anda sudah bisa menyimak jalannya diskusi tersebut. Sekarang kerjakanlah latihan berikut.

1.       Masalah kebersihan dilingkungan Sekolah
2.       Bagaimana memanfaatkan sampah yang berlimpah
3.       Mempunyai teman yang kurang mampu
4.       Mengatasi budaya malas belajar
5.       Bila belajar tiadak ada sarana prasarana yang memadai

Dalam kegiatan diskusi selain ada peserta dan ketua, juga ada sekretaris. Sekretaris adalah pendamping ketua. Tugasnya membantu ketua terutama dalam mencatat hal-hal yang muncul dalam kegiatan diskusi. Seorang sekretaris tentunya harus menyimak dengan intensif agar ia bisa mencatat hal-hal penting dari kegiatan diskusi. Pada akhir diskusi dibuat laporan mengenai hasil diskusi yang merupakan rangkuman informasi dalam diskusi. Menyimak secara intensif, tidak hanya diperlukan apabila kita mendapat tugas sebagai sekretaris. Sebagai peserta pun kita harus menyimak semua informasi yang dilontarkan dalam diskusi. Pada akhirnya, kita dapat merangkum semua informasi dalam diskusi sebagai bentuk pemahaman kita terhadap masalah yang dibahas. Peragakanlah diskusi berikut bersama empat teman Anda. Tutuplah buku Anda dan siapkan catatan untuk mencatat hal-hal penting yang Anda dengar.